Kamis, 28 Februari 2013

Penemuan Hebat Yang Tak Disengaja


Penemuan Hebat Yang Tak Disengaja
Ada banyak penemuan-penemuan yang telah dilakukan dalam sejarah baik oleh para ilmuwan yang mendedikasikan hidupnya untuk penelitian atau bahkan oleh orang biasa. Artikel berikut membahas hal-hal yang ditemukan secara tidak sengaja.

Louis Pasteur, sang penemu vaksin rabies dan antraks diantara sekian banyak penemuan lainnya di bidang medis, pernah berkata “Keberuntungan memihak dia yang paling siap.”

Dalam banyak hal perkataan tersebut tentu saja benar, namun tahukah Anda bahwa ternyata ada banyak juga penemuan-penemuan yang terjadi secara tidak sengaja?

Penemuan yang terjadi saat sang ilmuwan sedang meneliti hal lain, atau penemuan yang pada mulanya tidak direncanakan. Berikut ini daftar penemuan yang terjadi secara tidak sengaja, semoga menjadi informasi yang berguna dan menghibur.

Spoilerfor 1. Sakarin (Saccharin):

Sakarin atau zat pemanis buatan ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ahli kimia asal Russia bernama Constantin Fahlberg (1850-1910).

Suatu hari pada tahun 1879 setelah bekerja seharian di dalam laboratoriumnya, ia lupa untuk mencuci tangan. Hari itu dia “bermain-main” dengan bahan campuran arang dan tembakau dalam rangka meneliti kegunaannya.

Saat tiba makan malam di rumah, dia menyadari bahwa kue rolls yang dia santap sebagai makan malam berasa lebih manis dan lain dari biasanya. Ditanyakan kepada istrinya apakah dia memberikan gula ke kuenya, yang dijawab tidak oleh sang istri. Kue-kue rolls tersebut berasa normal seperti biasa bagi lidah istrinya.

Lalu Fahlberg menyadari bahwa rasa manis tersebut berasal dari tangannya, dan keesokan harinya dia kembali ke laboratoriumnya dan mulai meneliti lebih lanjut sampai menemukan sakarin.

[img]http://indocropcircles.files.wordpress.com/2013/01/sakarin-patent.jpg?w=640&h=419
Kini sakarin diklaim dapat membahayakan organ tubuh karena mengandung zat yang dapat memicu dan meyebabkan kanker. Namun pada kenyataanya bahan kimia ini sudah tersebar di hampir setiap makanan siap saji seantero dunia bahkan juga dicampur pada gula organik alami.[/img]


Spoilerfor 2. Alat Pendeteksi Smartdust:

Smartdust adalah sebuah alat pendeteksi mikroelektrik-mekanis yang dapat mendeteksi berbagai macam hal seperti cahaya, temperatur, getaran, magnet, dan lain-lain.

Smartdust ditemukan saat seorang siswa doktoral University of California bernama Jamie Link, ia merusakkan sebuah chip silikon yang sedang ia pelajari.

Beberapa saat kemudian ia mulai menyadari bahwa chip tersebut ternyata masih dapat berfungsi sebagai sensor, walaupun telah berubah menjadi kepingan-kepingan kecil.

Sensor-sensor yang berupa serpihan kecil inilah yang kelak dinamakan smartdust dan sangat berguna sebagai alat deteksi hal yang tidak dapat dideteksi oleh sensor konvensional, seperti mengukur kemurnian air laut dan mendeteksi partikel-partikel berbahaya yang ada di udara.

Kini, smartdust di klaim dapat dipergunakan oleh orang atau lembaga yang berpihak kepada kejahatan atau bahkan militer yang dapat disalah-gunakan untuk memantau tiap individu hingga peperangan.

Banyak lembaga dan komunitas dunia mengecam penggunaan smardust untuk kepentingan pemantauan, peperangan dan pembunuhan. Bahkan chip kecil berukuran nano ini juga dapat dimasukkan ke dalam makanan dan minuman yang akhirnya ada di dalam tubuh yang berguna untuk pemantauan kemanapun individu itu berada.

Kegunaannya adalah agar anda dapat dipantau dimanapun berada diseluruh penjuru dunia melalui satelit, bahkan smartdust dapat ditanam di gedung, kendaraan, makanan, minuman, tubuh hewan atau seseorang bahkan dapat pula disebar di udara melalui chemtrails.


Spoilerfor 3. Minuman Kola (Coke):


Minuman Kola ditemukan saat seorang ahli farmasi dari Atlanta bernama John Pemberton bereksperimen untuk menciptakan obat pereda sakit kepala.

Ia mencampur segala macam bahan sehingga terciptalah apa yang kita sebut saat ini dengan minuman kola.

Pada mulanya kola dijual hanya di toko obat dengan menggunakan resep, dan setelah 8 tahun minuman kola mulai dijual bebas sebagai minuman yang kita kenal hingga saat ini.


Spoilerfor 4. Panci Anti Lengket (Teflon):

Seorang peneliti di sebuah perusahaan kimia terkenal DuPont bernama Roy Plunkett sedang mencari bahan yang dapat digunakan untuk menggantikan CFC (chlorofluorocarbons, suatu bahan pendingin yang biasa digunakan di lemari es atau AC mobil, biasa disebut juga dengan freon).

Ia memiliki teori jika ia mencampurkan sebuah senyawa bernama TFE dengan hydrochloric acid, ia akan mendapatkan suatu zat pendingin baru yang diinginkan.

Oleh karena itu ia mengumpulkan gas TFE dalam jumlah cukup besar yang kemudian ia pampatkan dan dinginkan dalam temperatur rendah di dalam sebuah kaleng logam laboratorium bersama dengan hydrochloric acid agar bereaksi.

Keesokan harinya saat ia ingin mengamati apa yang terjadi, ia menemui bahwa gas TFE yang ia campurkan di dalam kaleng tersebut telah hilang.

Dengan kecewa dan marah ia membuka tutup kaleng logam dan menggoyang-goyangkannya dengan keras. Dari tutup kaleng tersebut tiba-tiba berjatuhan serpihan-serpihan kecil berwarna putih dan licin.

Serpihan-serpihan putih ini selanjutnya ia berikan kepada peneliti lain di Dupont agar diteliti lebih jauh yang di kemudian hari ternyata menjadi bahan dasar pembuatan panci anti lengket (panci teflon).

Spoilerfor 5. Karet Vulkanisir:

Selama bertahun-tahun Charles Goodyear berupaya untuk dapat menemukan suatu bahan terbuat dari karet yang tahan akan panas dan dingin.

Belum pernah ada yang dapat memuaskan keinginannya hingga suatu saat ia tanpa sengaja menumpahkan sebuah campuran karet dan belerang (sulfur) ke atas sebuah kompor.

Panas di dalam kompor tersebut membakar hangus campuran karet dan belerangnya, membuatnya keras akan tetapi masih cukup kenyal dan fleksibel.

Bahan inilah yang kini disebut dengan karet vulkanisir dan digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai macam benda berguna seperti ban mobil hingga pesawat terbang dan juga sol sepatu.

Spoilerfor 6. Plastik:

Pada awal abad ke-20, shellac (atau “lak”, semacam bahan seperti plastik keras dan kaku) banyak digunakan dalam industri elektronik untuk membungkus perangkat-perangkat elektronik.

Bahan shellac ini cukup mahal karena terbuat dari semacam serangga yang hanya hidup di Asia Tenggara sehingga harus diimport.

Untuk itu seorang ahli kimia asal Belgia bernama Leo Hendrik Baekeland (1863-1944), pada tahun 1907 melakukan penelitian untuk menciptakan bahan alternatif shellac, karena berpikiran ia akan menghasilkan banyak uang jika dapat menjual bahan tersebut kepada industri elektronik.

Alih-alih, penelitiannya menghasilkan sebuah bahan lentur yang dapat dibentuk dan cukup tahan akan panas. Ia memberi nama bahan ini “Bakelite”.

Segera saja ia menyadari bahan Bakelite ini memiliki banyak sekali kegunaan. Bahan plastik yang kita kenal sekarang dan ada di mana-mana merupakan bahan turunan dari Bakelite ini.

Spoilerfor 7. Radioaktivitas:

Pada tahun 1896 seorang ilmuwan Perancis dan seorang pemenang hadiah Nobel bernama Henri Becquerel (1852-1908) memiliki minat sangat besar akan 2 hal yaitu zat penerang alami (natural fluorescence) dan sebuah penemuan baru yang sangat heboh saat itu yaitu Sinar-X atau X-ray.

Ia melakukan serangkaian penelitian untuk mengetahui apakah zat penerang alami dapat menghasilkan sinar-x setelah terjemur di bawah sinar matahari.
Satu hal yang menjadi halangan saat itu adalah sedang berlangsung musim dingin yang artinya dia tidak memiliki sinar matahari cukup banyak untuk melakukan penelitiannya dengan cara dijemur, padahal semua bahan penelitian telah ia siapkan termasuk batu-batu uranium.

Dengan maksud menyimpannya untuk digunakan nanti setelah terdapat sinar matahari cukup banyak, ia membungkus semua bahan penelitiannya tersebut dan memasukkannya ke dalam sebuah lemari.

Saat ia membukanya kembali, Becquerel menemukan batu-batu uraniumnya telah meninggalkan jejaknya di atas sebuah piringan fotografis tanpa harus terkena sinar matahari terlebih dahulu.

Saat itu hal ini merupakan sesuatu yang cukup luar biasa, kemudian bekerja bersama pasangan ilmuwan lainnya, Marie dan Pierre Curie, dia menelitinya lebih lanjut dan menemukan apa yang saat ini kita sebut dengan radioaktifitas.



LANJUT BAWAH






8. Pewarna Kain Sintetis (Mauve)
Pada tahun 1856 seorang ahli kimia berusia 18 tahun bernama William Perkin (1838-1907) berupaya untuk menemukan obat yang dapat menyembuhkan malaria.
Pewarna Kain Sintetis mauveine - WilliamPerkinSerangkaian penelitian dan percobaan ia lakukan, namun satu-satunya yang ia hasilkan hanyalah sebuah cairan kental yang terlihat tidak mengesankan.
Setelah diamati cairan ini ternyata terlihat cukup bagus dan diketahui kemudian, bahwa ia baru saja menumukan bahan pewarna kain sintetis yang pertama.
Pewarna sintetis yang ia temukan jauh lebih baik daripada pewarna alami yang telah dikenal sebelumnya, karena memiliki warna yang lebih cerah dan tidak luntur saat dicuci.
Selain itu bahan ini ternyata juga memiliki kegunaan lain, seorang ahli bakteri Jerman bernama Paul Ehrlich mengembangkan bahan ini untuk menciptakan imunologi dan kemoterapi.
9. Alat Pacu Jantung (Pacemaker)
Greatbatch pacemakerAlat pacu jantung ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang insinyur bernama Wilson Greatbatch.
Pada awalnya ia sedang bekerja untuk membuat suatu alat pencatat suara jantung.
Namun secara tidak sengaja ia telah salah mengambil sebuah komponen elektronik dari kotak komponennya.
Saat sedang bekerja, ia membutuhkan sebuah komponen elektronik bernama resistor yang seharusnya bernilai hambatan 10,000 ohm (atau 10 kilo ohm).
Namun ternyata ia telah salah mengambil sebuah komponan elektronik bernama resitor tersebut dan memiliki nilai tahanan atau hambatan sebesar 1 megaohm (1 juta ohm).
Hasilnya, sirkuit elektronik yang sedang ia kerjakan berdetak selama 1.8 milidetik, kemudian berhenti sementara selama 1 detik, sebelum mulai berdetak kembali.
Ia perhatikan, pola ini mirip dengan detak jantung manusia, dan dari sinilah alat pacu jantung kemudian ditemukan.
10. Penisilin (Penicillin)
Penisilin adalah obat antibiotik yang paling banyak dikonsumsi manusia. Tak ada yang mengira bahwa penisilin ditemukan saat Alexander Fleming (1881-1955), seorang biologis dan ahli farmasi, secara tanpa sengaja.
pinisilin - Alexander Fleming


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda.Terimakasih telah berkunjung di di Blog BILLYSHARE 99

Peraturan dalam berkomentar :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel.
2. Berkomentarlah dengan bijak dan mohon untuk tidak melakukan SPAM.
3. Dilarang Membuat onar dan menggunakan kata kasar
4. Kami Harap Jangan Menaruh Link Hidup Maupun Mati Di Kotak Komentar, Terimakasih
5. Jika ingin menggunakan link harap gunakan open ID
6. Dilarang Promosi Iklan dan sebagainya..Harap dimaklumi !!