Di
Indonesia, khususnya bagi kaum wanita, nama Raden Ajeng Kartini telah
melekat sejak kecil. Beliau adalah Pahlawan Nasional yang memberi
harapan dan cahaya bagi wanita Indonesia untuk mendapat pendidikan dan
kesempatan berkarya sebesar para pria di masanya.
Inilah kita
sekarang, wanita Indonesia yang semakin cerdas, berwawasan terbuka dan
bebas berkarya seperti apa yang kita inginkan. Perjuangan ini kurang
lebih melalui impian Raden Ajeng Kartini agar wanita Indonesia merdeka
dan dapat berdiri sendiri.
Perjuangan kita masih belum berakhir. Wanita adalah pondasi negara, maka perjuangan ini masih panjang dan berliku.
Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan
terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi
membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam. - R. A. Kartini
Siapkah Anda melanjutkan perjuangan seorang Kartini? Inilah beberapa
kutipan yang bisa menjadi inspirasi dan motivasi agar kita tetap
berjuang, tidak hanya untuk memajukan wanita Indonesia, tetapi juga
menjadi bagian dari kaum yang mencerdaskan bangsa:
1.Kutipan Pertama
Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah
diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.
- R. A. Kartini
2.Kutipan Kedua
Tahukah engkau
semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali
mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata
"Aku tiada dapat!" melenyapkan rasa berani. Kalimat "Aku mau!" membuat
kita mudah mendaki puncak gunung. - R. A. Kartini
3.Kutipan Ketiga
Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun
patah di tengah jalan, saya akan mati dengan merasa berbahagia, karena
jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang
menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri. - R.
A. Kartini
4.Kutipan Keempat
Salah satu daripada
cita-cita yang hendak kusebarkan ialah: Hormatilah segala yang hidup,
hak-haknya, perasaannya, baik tidak terpaksa baikpun karena terpaksa,
haruslah juga segan menyakiti mahkluk lain, sedikitpun jangan sampai
menyakitinya.
Segenap cita-citanya kita hendaklah menjaga
sedapat-dapat yang kita usahakan, supaya semasa mahkluk itu terhindar
dari penderitaan, dan dengan jalan demikian menolong memperbagus
hidupnya: dan lagi ada pula suatu kewajiban yang tinggi murni, yaitu
"terima kasih" namanya. - R. A. Kartini
5.Kutipan Kelima
Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain? - R. A. Kartini
6.Kutipan Keenam
Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat
bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang
sebenarnya kejam. - R. A. Kartini
7.Kutipan Ketujuh
Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri.. Jika engkau sudah bebas karena
ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain. - R. A. Kartini
8.Kutipan Kedelapan
Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia,
kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun
menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi. - R. A.
Kartini
9.Kutipan Kesembilan
Karena ada bunga mati,
maka banyaklah buah yang tumbuh, demikianlah pula dalam hidup manusia
bukan? Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah
angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikan buah. -
10.Kutipan Kesepuluh
Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita,
semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih
sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia. - R. A. Kartini
Related Posts
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda.Terimakasih telah berkunjung di di Blog BILLYSHARE 99
Peraturan dalam berkomentar :
1. Berikan komentar Anda yang sesuai dengan isi artikel.
2. Berkomentarlah dengan bijak dan mohon untuk tidak melakukan SPAM.
3. Dilarang Membuat onar dan menggunakan kata kasar
4. Kami Harap Jangan Menaruh Link Hidup Maupun Mati Di Kotak Komentar, Terimakasih
5. Jika ingin menggunakan link harap gunakan open ID
6. Dilarang Promosi Iklan dan sebagainya..Harap dimaklumi !!