10 Faktor Penyebab Kekalahan Hitler Pada Perang Dunia II

Perang Dunia II, sebuah teater pertumpahan darah terbesar dalam sejarah manusia. Perang yg berlangsung mulai 1939 sampai 1945 ini menelan korban jutaan jiwa dan menghancurkan ratusan kota dan secara tak langsung memberikan perubahan besar pada benua eropa. Hasil resmi pengamatan perang ini menyatakan bahwa pihak sekutu (Allied Forces) berhasil memenangkan perang dengan bantuan persenjataan dan teknologi canggih, tetapi jika kita melihat dan mengamati lebih dekat lagi, banyak faktornya disebabkan oleh “human error” yg dilakukan oleh pemimpin pihak Jerman (Axis Forces), Der Fuhrer-Adolf Hitler ketimbang faktor superioritas pihak sekutu dalam teknologi dan persenjataan yg sering kita dengar dan banyak beredar.

Hitler yg dianggap bertanggung jawab penuh sebagai pemicu PD II, pada waktu itu sedang menjalankan sebuah misi balas dendam pada Perancis akibat kekalahan yg dialami Jerman pada PD I dan juga yg paling menyakitkan baginya adalah penghinaan yang harus diterima akibat perjanjian Versailes. Dia menciptakan sebuah revolusi di jerman dan segera dia akan menguasai Perancis dan memberikan kesempatan pembalasan pada rakyatnya karena penghinaan yg mereka terima selama bertahun-tahun.

Versailles treaty

Hitler berhasil membalaskan dendam untuk negaranya lebih dari apapun yg mereka dapatkan pada PD I, akan tetapi hitler adalah seorang Megalomania, ambisi dan kehausannya akan tak pernah habis, dan dia melanjutkan misi yg lebih besar lagi yakni menguasai seluruh Eropa. Hitler adalah pemimpin yg kuat, cerdas, kharismatik, dibawah kepemimpinannya beserta NSDAP / NAZI, Jerman memiliki pasukan dalam jumlah yg besar dengan teknologi dan angkatan udara yg tak tertandingi dan Hitler bisa saja berhasil dalam misinya, tapi seperti yg sering kita ketahui bahwa masing2 orang pasti memiliki kekurangan tersendiri dan itu juga berlaku untuk hitler. Dia tak mampu “menghandle” perang dengan skala yg begitu besar dan melakukan beberapa kesalahan taktis yg menyebabkan Jerman mengalami kekalahan pada Perang Dunia II.

Berikut adalah 10 faktor penyebab yg TS rangkum, bagaimana Hitler berhasil memenangkan fase pertama pada teater PD II dan kemudian mengalami kekalahan dari pihak sekutu pada fase kedua karena kesalahan yg dilakukannya dan bagaimana jika saja dia tidak melakukan kesalahan2 ini tentu saja sejarah akan menjadi sangat berbeda .

"Lakukan Atau Mati – Jangan Pernah Mundur"

Terdengar sangat gila memang, tapi itu adalah instruksi dan kebijakan yg disematkan pada tentara Jerman. Pasukan Jerman memiliki perintah yg ketat bahwa apapun kondisi dan situasinya mereka diharuskan untuk tidak pernah mundur dan faktanya untuk memberikan contoh pada prajurit2 Jerman bahwa siapa saja yg berusaha mundur maka akan berakhir dengan ditembak oleh para petinggi militer Jerman menunjukkan bahwa tak ada jalan untuk mundur dari garis depan. Kebijakan ini menyebabkan Jerman kehilangan banyak korban jiwa pada pasukannya yg mana bisa saja dihindari jika Jerman bersedia mundur dan kembali lagi dengan kekuatan penuh, tapi itu bukanlah sesuatu yg ada di pemikiran sang Fuhrer, menurutnya seorang prajurit dalam kondisi apapun harus terus bertahan dan terus bertempur sampai titik darah penghabisan.

Holocaust

Hitler memberikan persepsi pada seluruh rakyat Jerman bahwa jika mereka mengalami peristiwa buruk apapun itu adalah karena Yahudi, dia ingin mewujudkan apa yg disebut dengan "Lebensraum" (Ruang Hidup), dia menganggap Yahudi adalah kaum yg egois dan bertanggung jawab atas kemiskinan, inflasi, dan kekalahan yg dialami Jerman. Di bukunya Mein Kampf, dia menyebutkan bahwa jika dia terpilih untuk dan memiliki kekuatan dan kekuasaan, dia akan melenyapkan kaum Yahudi yg disebutnya sebagai solusi akhir. Ketika mendapatkan kekuasaan dan kekuatan, Hitler mulai menjalankan rencananya dengan membangun kamp-kamp konsentrasi dan mulai membantai Yahudi dalam jumlah besar. Ketika perang telah berakhir, Hitler berhasil melenyapkan 2/3 dari seluruh populasi Yahudi. Dia mengerahkan banyak sumber daya dan kekuatan untuk membunuh Yahudi yg mana sebenarnya bisa saja dia gunakan pada garis depan perang dan bisa memperkuat pasukannya.

Keraguan Terhadap Para Jenderalnya

Jenderal militer adalah sekutu yg sangat terpercaya untuk semua pemimpin dalam sebuah perang dan semua pendapat, persepsi, dan saran dari mereka bisa memberikan dampak dan perubahan yg signifikan. Tapi nampaknya Hitler tidak begitu membuka diri untuk hal ini, tidak untuk saran dan nasihat dari para Jenderal militernya. Ketika perang dimulai, Hitler menunjukkan kepercayaan pada para Jenderal nya dan faktanya strategi brilian dari Marsekal Rundstedt yg akhirnya memenangkan pertempuran di Perancis. Setelah menguasai Perancis, Hitler berjuang untuk mengambil alih Inggris dan Jenderal nya tak mampu memberikan hasil yg memuasakan kepadanya, dan dengan seiring berjalannya waktu, Hitler mulai meragukan kemampuan Jenderalnya dan mulai membuat keputusan sendiri yg terbukti membawanya pada pintu kekalahan seiring berjalannya waktu.

Menyia-nyiakan Teknologi Terbaru

Jerman memiliki orang2 cerdas, dengan pemikiran dan ide2 yg brilian yg bekerja dibawah perintah Hitler. Faktanya, salah satu dari mereka adalah Albert Einstein. Jerman berhasil menciptakan senapan serbu (Assault Rifle) STG-44 selama perang berjalan, tapi entah karena apa Hitler menolak ide tersebut dan tidak mengijinkan diproduksi secara massal yg mana jika saja dia tidak melarangnya maka senapan serbu tersebut bisa mengubah permainan pada strategi pertempuran di darat untuk tentara Jerman. Penemuan teknologi nuklir yg kemudian digunakan untuk pembuatan senjata nuklir juga pertama kali ditemukan oleh Jerman lewat fisikawan Jerman, Leo Szilard. Hitler juga menyia-nyiakan pesawat tempur jet ME-262 yg bisa memperkuat supremasi udara tentara Jerman.

ME-262:

Pertempuran STALINGRAD

Pertempuran Stalingrad, adalah suatu kesalahan terbesar yg dilakukan Hitler, dan pasukannya tak pernah bisa bangkit dari kekalahan, menderita secara finansial dan psikologis. Hitler kehilangan hampir 1 juta prajurit pada pertempuran Stalingrad dan merupakan sesuatu yg dimana Jerman tak mampu untuk memulihkan diri dan menunggu kekalahan selanjutnya. Faktanya, sebelum pertempuran Stalingrad, pasukan Hitler seharusnya menguasai ladang minyak Causcasus yg mana bisa memberikan mereka kekuatan yg nyata dan signifikan, tetapi mereka memutuskan untuk menyerang Stalingrad, hingga mendatangkan kekalahan bagi mereka.

Pemboman London

London Bombing

Setelah berhasil menaklukan Perancis, Hitler memiliki kesempatan utama untuk menghabisi Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris) pada 1940 selama “Operation Eagle”. Jika saja Goering dan Hitler tidak berubah pikiran tentang penyerangan markas komando RAF, mereka mungkin tidak akan menerima kekalahan semudah itu dari sekutu. Angkatan Udara Inggris meski pada waktu itu jumlahnya tidak begitu besar, tapi sangat efektif bagi tentara Inggris untuk menahan Jerman agar tidak memasuki daratan Inggris sampai Amerika bergabung dalam perang.

AS Memasuki Teater Perang Dunia Pada 1941

PEARL HARBOUR

Selama tahun 1941, Jepang menyerang Amerika di pangkalan militer mereka, Pearl Harbor. Ini memaksa dan menyeret Amerika untuk bergabung dalam PD II. Sebagai janji terhadap Jepang, Hitler juga menyatakan perang kepada Amerika, tapi layaknya dia meremehkan Inggris dan juga Rusia, dia mengira bahwa dalam kekalahan perang, Amerika tak akan mampu mengalahkan Jerman. Dan yg terjadi selanjutnya membuktikan dia keliru, sangat sangat keliru.

Musim Dingin Ekstrim Rusia

Rusia terkenal dengan Vodka nya, yg mana digunakan untuk mengatasi ganasnya kondisi cuaca dan iklim yg harus mereka hadapi sepanjang musim dingin. Tetapi Hitler tidak memperhitungkan akan hal ini dan malah membuat kesalah besar dengan menyerang Rusia di puncak musim dingin. Pasukan Jerman sibuk berperang untuk sekutunya, yakni Italia, yg gagal melakukan invasi di Afrika Utara, Yugoslavia, dan Yunani, mereka mengharapkan bantuan dari Jerman. Invasi terhadap Soviet yg dikenal dengan “Operation Barbarossa” telah tertunda selama 6 bulan, dan ketika pasukan Jerman menyerang Rusia, musim dingin Rusia yg ganas telah dimulai. Pasukan Jerman yg mengalami kondisi kesehatan yg buruk, kedinginan dipaksa menghadapi pasukan Rusia meski tanpa mengenakan perlengkapan dan pakaian yg memadai dan membawa mereka pada pintu kekalahan yg lain pada teater PD II.

OPERATION BARBAROSSA (22 Juni 1941)

166 Divisi Militer

4.306.800 Pasukan Wehrmacht

600.000 Kendaraan Bermotor

750.000 Kuda

Sejauh 2.574 kilometer 4 juta lebih pasukan Jerman menyapu bersih apapun yg mereka lewati. Ini adalah jumlah angkatan bersenjata terbesar yg pernah dikerahkan sepanjang sejarah dunia. Jerman menampilkan pertunjukan strategi pertempuran nan mematikan yg mana Soviet tak mampu menandinginya.

winter : 

Dari Wikipedia :

"Pada beberapa kunci sistem persenjataan, bagaimanapun Soviet memiliki banyak keuntungan. Pada Tank misalnya, tentara merah mendominasi secara signifikan dan dalam jumlah yg begitu besar. Mereka memiliki 23.106 unit dan sekitar 12.782 unit ada pada 5 distrik militer bagian barat (tiga diantaranya berhadapan langsung dengan front invasi Jerman). Kemudian Adolf Hitler berkata “Jika saja aku mengetahui tentang kekuatan Tank Rusia pada 1941 aku tak akan menyerangnya”.

Ini juga menunjukkan perbedaan karakteristik peralatan perang / persenjataan buatan Rusia yg memiliki ciri khas : Tahan banting, memiliki daya tahan yg tinggi, biaya produksi murah, pembuatan dan penggunaannya mudah sehingga mudah diproduksi massal. Contoh : senapan serbu legendaris Rusia yg mendunia, Avtomat Kalashnikov-47 (AK-47). Berbeda dengan produk Jerman yg selalu mengedepankan kualitas, memang pada akhirnya menciptakan teknologi dan persenjataan yg canggih dan mematikan, namun memiliki kekurangan : biaya produksi yg mahal, pembuatannya yg rumit dan tentu saja tidak mudah diproduksi massal (menghabiskan resource dalam jumlah besar). Contoh yg nyata lain adalah pada Tank, Tank Rusia kala itu misalnya, T-34 memang tidak secanggih Tiger Tank milik Jerman, bentuknya juga tidak se-garang Tiger Tank, namun biaya produksi yg murah dan bisa diproduksi massal membuat jumlahnya 10x lipat lebih banyak daripada jumlah Tiger Tank secara keseluruhan pada PD II 

T-34 :

Salah Memilih Sekutu

ALLIES:

Dalam setiap perang, kita tentu membutuhkan dukungan dari kawan / sekutu kita yg akan membantu kita dalam hal sumber daya , persenjataan dan lain2. Seperti Perancis dan Inggris yg di-support oleh AS. Di lain pihak, sekutu Jerman adalah Italia, Hungaria dan Rumania yg mana sangat sangat lemah dan tidak bisa memberikan bantuan apapun pada Jerman .

Skenario Terburuk : Perang di Dua Front

Inilah alasan utama dan terbesar yg menyebabkan Hitler mengalami kekalahan pada PD II. Hitler memulai perang dengan Sekutu dan Tentara Merah pada saat yg bersamaan. Hitler membuat keputusan yg buruk ketika memutuskan untuk menyerang Rusia sementara pasukannya juga masih berperang untuk mengambil alih Inggris. Keputusan berperang di dua front ini terbukti menjadikan penyebab utama yg fatal bagi Jerman sementara itu mereka juga tidak memiliki “resource” yg cukup untuk berperang di kedua front pada saat yg bersamaan, dan pada akhirnya mereka terpaksa menelan pil pahit kekalahan di dua front dan berakhirlah kedigjayaan Der Fuhrer, Adolf Hitler-The Third Reich dan partai NSDAP nya di Jerman.

END

JUST FOR FUN

Apa jadinya jika Trio Axis Power itu keluar sebagai pemenang di Teater Perang Dunia II ? 

Demikian trit singkat ane gan, ane ucapkan terima kasih buat sahabat BILLYSHARE 99  yg udah nyempetin baca, dan komen juga.

NSDAP

REFERENCES

Pictures : Google, Wikipedia

Catetan TS

Mein Kampf : Vol.1 & Vol.2