Inilah Keunggulan Teknik Tenun Indonesia
WALAPUN teknik tenun dimiliki oleh banyak bangsa, Indonasia adalah
negara yang memiliki potensi serta keunggulan paling depan dalam
industri tenun. Kini, tenun Indonesia bahkan sudah mendunia dan telah diaplikasikan
tidak hanya oleh desainer dalam negeri, tapi juga internasional. Lalu,
apa sajakah keunggulan tersebut?
"Indonesia memiliki tiga teknik tenun yakni datar, songket dan ikat.
Sedangkan di banyak negara lain, mereka minimal hanya punya satu
teknik," kata Okke Hatta Radjasa, Ketua Cita Tenun Indonesia (CTI) kala
ditemui di Galeri Cita Tenun Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,
Selasa (9/4).
Menurutnya, Indonesia juga lebih unggul dari segi teknik. Meskipun
banyak negara seperti Kazakstan yang punya tenun, mereka biasanya hanya
punya satu teknik dan benangnya berukuran besar seperti wol. Apalagi Indonesia juga lebih kaya akan rempah-rempah yang bisa diolah menjadi pewarna alami.
"Misalkan saja tenun dari Baduy yang pembuatan tenunnya bisa
dikombinasikan dengan sulam. Negara lain tidak punya hal itu sehingga
tidak mengherankan bila Indoneisa disebut yang paling potensial," kata
Okke. Okke bertutur, hambatan terbesar yang ia temui dalam menyosialisasikan tenun adalah mengubah pola pikir perajin daerah.
"Menurut mereka, kita tidak perlu diajari lagi karena sudah melakukan
hal itu sejak dulu," tutur nenek dari Airlangga Satriadhi Yudhoyono
ini. Bersama dengan CTI, Okke pun melakukan berbagai survei dengan tinggal
bersama para perajin supaya lebih dekat secara emosi dan psikologis.
"Kami perkenalkan mereka dengan berbagai teknik lainnya seperti
jangan pakai benang sembarangan, pakai benang khusus songket. Kami juga
ajarkan mereka menggunakan pewarna alam karena kalau pewarna sintesis
bisa mencemari lingkungan," ucapnya. Atas upayanya tersebut, Okke pun meraih Woman Champion and Visionary
Award 2013 dari Fashion 4 Development bekerja sama dengan Kantor Sekjen
PBB, New York.
Tenun Indonesia terpilih untuk menjadi bagian dari Trend Report Fall
Winter 2013/2014 oleh Fashion Group International pada forum Fashion
Institute of Technology, pada April ini, di New York. Sementara itu, dalam menyesuaikan dengan selera internasional, CTI
menggandeng desainer interior dan desainer busana yang memang tahu akan
selera mancanegara. Untuk menyambut perhelatan April mendatang di New York, CTI
menggandeng dua desainer muda berbakat Indonbesia yang telah memiliki
jaringan di luar negeri yakni Ardistia Dwi Asri dan Auguste Soesastro.
"Kami memang menggandeng mereka karena mereka tahu pasar internasional dan memang punya jaringan di sana," ujarnya.
Sumber : http://www.metrotvnews.com
Harus tetap dijaga nih, jangan sampe hilang.
BalasHapusindonesia negara yang kaya akan budaya. semoga aja tetap terjaga kelestariannya :D
BalasHapuskeren deh ni blog. Postingannya berkualitas semua salut deh buat agan Billy :thumb:
BalasHapusI love Indonesia...
BalasHapus